Lakukan Detoksifikasi agar Tubuh Bugar
Pola hidup keseharian kita sangat sulit untuk menjauh dari toksin atau racun. Hidup di kota besar dengan polusi udara yang terus meningkat, polusi air yang juga mencemari lingkungan, dan lain-lain membuat tubuh kita tercemari racun.
Bukan itu saja, makanan juga bisa menyumbangkan racun di dalam tubuh kita. Makanan dengan proses pabrik, yang berlebih kadarnya, dan sebagainya. Racun terus bertumpuk tanpa kita sadari, dan daya alamiah tubuh untuk menangkal racun pun terus menipis.
Gaya hidup membuat tubuh kita kelebihan toksin. Bukan hanya makanan, tapi ada juga faktor nonfisik yang membuat penimbunan toksin di dalam tubuh. Processed food bisa menimbulkan toksin dalam tubuh. Selain itu, ada tepung-tepungan, gula, serta susu dan produk olahan berbahan dasar susu yang juga bisa menimbulkan racun bila dikonsumsi berlebih dari yang dibutuhkan tubuh. Faktor nonfisik adalah dari pikiran, stres bisa sebabkan toksin.
Secara alamiah, tubuh sebenarnya memiliki daya tahan atas toksin dan antioksidan. Akan tetapi, saking banyaknya yang masuk ke dalam tubuh selama bertahun-tahun, toksin yang berakumulasi itu mengakibatkan peradangan dan kemudian memengaruhi daya tahan tubuh. Karena meradang, tubuh membutuhkan antioksidan yang lebih banyak. Padahal, sehari-harinya, antioksidan itu sudah terkuras untuk menangkal racun.
Karena racun itulah, program kesehatan gizi seperti program antiaging, program diet, dan program kebugaran lain haras diawali oleh detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh. Detoksifikasi juga akan membuat hasil program itu lebih lestari atau tahan lama, tidak muncul efek yoyo seperti biasanya.
Dengan Nutrisi
Sebelum ramping dan bugar, tubuh harus bersih dulu dari racun. Sayangnya, karena racun sudah bertumpuk bertahun-tahun dan jumlah antioksidan di dalam tubuh sudah terkuras, detoksifikasi alami melalui asupan nutrisi dari makanan sudah tidak mencukupi.
Oleh karena itulah selalu dianjurkan dilakukan pemberian suplemen nutrisi untuk detoksifikasi sebelum berbagai program dijalankan. Di beberapa rumah sakit, bukan hanya memberikan nutrisi melalui suplemen yang dikonsumsi oral, tetapi juga melalui infus yang langsung masuk ke pembuluh darah.
Kalau sudah terkuras, harus diisi ulang dengan lebih cepat, yaitu melalui infus. Yang dimasukkan murni nutrisi, bukan golongan obat-obatan. Nutrisi itulah yang merangsang terjadinya detoksifikasi secara alami di dalam tubuh.
Setelah infus 2-4 kali dalam sebulan, nutrisi pun terus ditambahkan melalui suplemen yang dikonsumsi oral. Antioksidan melalui mulut ataupun pembuluh darah itu tidak diberikan tunggal, tetapi mengandung beragam antioksidan serta vitamin mineral yang bekerja bersama-sama.
Pemberian nutrisi untuk detoksifikasi itu berbeda untuk masing-masing orang tergantung kebutuhannya. Setiap orang memiliki kondisi toksin yang berbeda-beda sehingga penanganannya pun bersifat individual.
Supaya lebih terarah dalam mengatur pola makan dan suplemen, ada satu pemeriksaan istimewa, nutrigenomic. Pemeriksaan itu bisa mengetahui seseorang kekurangan vitamin apa, serta komposisi karbohidrat, lemak, dan protein di dalam tubuhnya.
Dengan detoksifikasi, barulah berbagai program seperti weight loss atau anti-aging bisa terlihat hasilnya. Selain itu, pola makan dan gaya hidup harus tetap dijaga supaya bisa mengurangi masuknya toksin dan memperlancar pembuangan toksin.
Detoksifikasi dalam program wellness, diet, atau anti-aging akan memperlihatkan hasil berupa berat badan menurun, kadar lemak tubuh menurun, size menurun, serta yang juga penting, badan lebih bugar dan orangnya lebih santai juga bahagia.
Tidak ada komentar untuk "Lakukan Detoksifikasi agar Tubuh Bugar"
Posting Komentar