iklan space 728x90px

Bedah Invasif Minimal Pulihkan Nyeri Pinggang Lebih Cepat


Keluhan nyeri pinggang bawah atau pinggang (low back pain/LBP) masih banyak dijumpai. Keluhan LBP merupakan salah satu keluhan yang dapat menurunkan produktivitas kerja manusia. Nyeri yang dirasakan membuat penderita mengalami penurunan kemampuan aktivitas sehari-hari.

Tulang belakang memiliki 33 ruas yang terdiri atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, dan 9 ruas tulang duduk. Pada tulang belakang memiliki diskus atau bantalan antarruas tulang belakang yang berperan sebagai penyerap kejutan atau shock absorber. 

Diskus di tulang belakang terdiri atas dua bagian, yaitu annulus fibrosus yang merupakan bagian luar yang keras dan nucleus pulposus bagian dalam bantalan sendi seperti jelly yang dikenal juga sebagai mucoprotein gel. Komposisi utamanya berupa air, kolagen, dan proteoglikan.

Penyebab Nyeri Pinggang

Salah satu penyebab nyeri pinggang yang paling sering adalah HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau tertekannya medulla spinalis yang disebabkan adanya kebocoran air yang terkandung pada bantalan sehingga bantalan tersebut keluar dan menjepit saraf. Pada kondisi ini, pasien banyak mengeluhkan nyeri menjalar dari pinggang hingga ke tungkai kaki.

Hal itu diakibatkan faktor aktivitas pekerjaan yang menjadi faktor pencetus. Misalnya, karena duduk lama, berdiri lama, atau sering turun naik tangga. Faktor pencetus biasanya trauma, jatuh terduduk sehingga bantalan tulang pecah dan rusak. Nyeri tersebut tidak melihat gender. Akan tetapi, relatif lebih banyak menyerang usia dewasa muda.

Kondisi HNP biasanya terjadi karena degenerasi diskus (bantalan antarruas tulang belakang yang berperan sebagai penyerap kejutan) seiring bertambahnya usia. Namun, kejadian trauma pada pasien muda dan aktif juga dapat terjadi, mengakibatkan tekanan yang meningkat pada diskus sehingga nukleus dapat keluar menekan saraf dan menimbulkan gejala nyeri menjalar hingga kelemahan pada otot tungkai bawah.

Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit tersebut adalah operasi tulang belakang. Secara konvensional, operasi tersebut merupakan operasi besar yang membutuhkan pembedahan total serta posisi operasi yang membutuhkan perhatian khusus dan berisiko. Waktu yang dibutuhkan cukup lama, sekitar 3-4 jam, dengan perdarahan yang cukup banyak karena luka yang cukup besar dibutuhkan untuk melihat bagian tulang belakang.

Dengan kemajuan ilmu kedokteran saat ini, telah ditemukan teknik operasi invasif minimal yang cukup menggunakan bius lokal dengan durasi operasi lebih cepat sekitar kurang lebih 1 jam.

Meminimalkan Risiko

Prosedur operasi itu dikenal dengan sebutan TFELD (Transforaminal Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy). Bedah tersebut berkembang di berbagai bidang di tulang belakang dan lutut. Bahkan, lebih dulu ketimbang dengan bedah untuk saraf kejepit.

TPELD tidak seperti teknik sebelumnya yang membutuhkan sayatan besar. Prosedur itu hanya membutuhkan sayatan 5-6 mm. Sayatan tersebut sebagai tempat masuk kamera untuk menemukan lokasi saraf yang terjepit.

Prosedur TPELD sudah dapat dikerjakan di RSHS Bandung dan pasien yang menjalani prosedur ini hanya membutuhkan perawatan pascatindakan selama satu hari. Setelah tindakan, pasien dapat langsung beraktivitas secara normal. Apabila dibandingkan dengan metode operasi sebelumnya, prosedur invasif minimal ini lebih dapat meminimalkan risiko serta proses pemulihan yang lebih singkat.

Pascaoperasi, pemulihan lebih cepat. Dalam waktu 1-2 hari, pasien bisa pulang ke rumah. Kemudian perawatan pascaoperasi pun relatif sederhana karena perawatan luka kecil bisa dilakukan oleh keluarga pasien karena tidak rumit.

Untuk mereka yang sudah mengalami operasi tersebut disarankan agar pasein memodifikasi pekerjaan. Misalnya, tidak duduk lama, dan melakukan peregangan dulu.

Dengan keunggulan operasi tersebut, tidak semua teknik TPELD dapat dilakukan pada semua kasus saraf terjepit. Untuk bantalan antar yang bocor, prosedur itu menjadi pilihan. Namun, pada kasus yang lebih lanjut seperti antarsegmen tulang belakang sudah bertemu, pemasangan pen pada tulang belakang merupakan pilihan.

Maman Malmsteen
Maman Malmsteen Aktif menulis sejak tahun 1986 di media massa. Menjadi announcer di Radio Fantasy 93,1 FM sejak tahun 1999. Menjadi Blogger sejak tahun 2010. Sekarang aktif sebagai Content Writer untuk beberapa Blog/Website.

Tidak ada komentar untuk "Bedah Invasif Minimal Pulihkan Nyeri Pinggang Lebih Cepat"